Facebook

banner image

MONSTER


Aku Annisa, seorang gadis usia 22 menjelang 23 tahun. Aku, dalam diriku aku merasa ada sejenis monster. Aku suka dengan kisah Naruto, salah satu alasannya yah karena dalam diri Naruto juga ada sejenis monster Serigala Berekor Sembilan. Aku juga suka Gaara, sama seperti naruto karena dalam diri Gaara pun ada monster pasir, entah apa namanya aku lupa, yang jelasnya monster itu sudah cukup merusak mental Gaara.

Monster yang kurasa ada dalam diriku tidak seperti monster dalam diri Naruto dan Gaara, ia lebih “tak berbentuk”. Sangat tidak enak jika kita tak mampu mengendalikan diri kita…
Monster ini kurasakan bereaksi saat aku KKN di *tiiiiiiiiit* [SENSOR]. Saat itu aku baru saja sembuh dari sakit DB. Masih dalam masa pemulihan tapi karena katanya kami akan segera mengadakan pertemuan dengan pihak desa, aku…dengan bodohnya memaksakan untuk pergi. Perjalanan memakan waktu sekitar 4 jam. Sepanjang perjalanan bukan sakitku yang kupikirkan, tapi…..tapi…..bagaimana nanti disana? Aku akan apa disana? Bisakah aku bertahan disana?
Sampai disana aku merasa sangat tidak nyaman. Dalam masa pemulihan bepergian jauh seperti itu membuatku semakin…lemah. Tapi…yang kurasa bukan hanya fisikku yang lemah, tapi terlebih JIWAku. Aku tak mau disana! Aku mau pulang! Aku takut!
Aku mencoba untuk ceria dan cerewet. Tapi tetap saja rasa aneh dalam jiwaku membuatku tak betah, dan kesepian….. Mereka berbicara padaku, aku berbicara pada mereka, mereka tertawa, akupun ikut tertawa, tapi tetap saja HAMPA…. Aku berusaha, bersusah payah tampak biasa dan menikmati suasana… tapi sungguh! Aku tidak bisa!
Maghrib. Aku merasa kesedihan sudah memenuhi otakku. Aku rindu Ibu….aku rindu rumahku… aku sakit…!!! Dan aku telah kalah dalam kepura-puraan. Kuekspresikan deritaku disana, tanpa peduli apa dalam pikiran mereka.
Para akhwat dari universitas lain yang kebetulan juga berposko di rumah yang sama membawaku ke kamar mereka… aku dibaringkan di tempat tidur… salah 1 di antara mereka membacakan surah…aku lupa… yang jelasnya surah itu kedengaran sangat menyedihkan bagiku, meski aku tak tahu menahu apa artinya… aku menangis… aku ingat ibu… aku ingin pulang…
Monster itu bereaksi…aku tak tahu namanya… namun kunamai ia “KETAKUTAN”
Keesokan harinya aku dibawa ke rumah sakit setempat. Semakin kurasakan monster itu, aku tak lagi canggung untuk mengatakannya… ketika ibuku datang dengan segenap perjuangan untuk menjengukku yang kala itu tergolek lemah tak berdaya di rumah sakit itu… kubisikkan padanya “Ma…Aku takut!” Ibuku bertanya aku takut dengan apa? Aku tak mampu menjawabnya. Apa kujawab saja karena keberadaan monster ini?
Akhirnya aku dibawa kembali ke kotaku. Menginap diskon berkat ASKES di sebuah rumah sakit yang fasilitasnya jauh lebih memadai dari rumah sakit di desa itu. Beberapa hari disana membuatku cukup pulih…juga…terutama… JIWAKU…

Aku tidak tau pasti apa monster yang kunamakan “Ketakutan” ini masih ada dalam diriku atau tidak… yang jelas aku sedang berusaha… untuk tak lagi takut dengan APA PUN kecuali DIA
Selama di rumah sakit aku sering melamun, mengingat masa kecilku. Aku sadar ketakutan ini ada sejak aku masih kecil. Aku ingat, waktu kecil sebelum aku sekolah SD, mungkin usia 5 atau 6 tahun, aku pernah terjatuh cukup keras dan memalukan dari kursi guru ibuku. Saat itu ibu tak sedang di kelas. Aku terpental ke belakang pensil warna yang kugunakan untuk menggambar waktu itu berserakan di lantai. Dan serentak murid2 guruku 1 kelas menertawakanku… aku malu sekali…

Dari masa lalu itu aku belajar untuk tidak mengejek anak kecil dengan tertawaan, karena hal itu dapat mempengaruhi jiwanya menjadi pribadi yang pemalu dan penakut. Takut salah, takut disalahkan dan ditertawakan, menjadikannya sulit bersosialisai. Takut dengan “habitat” baru…
Ketakutan itu saat kita tidak enjoy dengan sesuatu. Untuk kalian yang juga punya monster sepertiku… buatlah diri selalu nyaman, santai, tak usah pikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk. Karena pikiran-pikiran ketakutan dalam diri kita 99% tak pernah terjadi.
Dan kalaupun kemungkinan buruk itu terjadi, lalu kenapa??? Tetaplah tenang menyikapinya… tak perlu terlalu serius… Cuek itu terkadang perlu…untuk tetap berjalan…
Secara teknis, sebelum menghadapi sesuatu yang masih agak menakutkan menurut kita, nyamankan dulu fisik, maka ia akan membantu mental untuk lebih kuat. Dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa tang sehat, Insya Allah...

Senang dapat berbagi…^__^

MONSTER MONSTER Reviewed by Fitriani Razak on 10.00 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.