Facebook

banner image

Setiap Orang Berbeda...


Dari 6 miliar lebih manusia yang ada di bumi saat ini, tidak ada satu pun yang sama. Mirip iya, tetapi tidak sama, seperti kembar identik. Meskipun banyak ilmuan yang membagi manusia dalam beberapa tipe dengan berbagai macamnya, tetap saja tidak ada yang sama. Masing-masing individu seperti berdiri sendiri dengan keunikannya.

Banyak atribut yang melekat pada manusia sehingga memungkinkan semakin berbedanya tiap-tiap manusia. Mulai dari jenis karakter, kepribadian, tingkat pendidikan, pengalaman yang diperoleh, pengetahuan yang dimiliki, lingkungan sosial, dan budaya di mana bertempat tinggal, latar belakang keluarga, nilai yang dipegang, kepercayaan yang dianut, dan masih banyak lagi. Selain itu juga patut dipertimbangkan tentang situasi dan kondisi saat ia berada. Sehingga penyebab adanya perbedaan-perbedaan tersebutlah membuat manusia semakin menjadi makhluk yang sangat kompleks disbanding makhluk Tuhan lainnya.

Perbedaan pada tiap-tiap individu tersebut merupakan hal yang MUTLAK. Kita tidak bisa mengelaknya. Apalagi jika sudah menyangkut dalam hubungan sosial. Kita harus menyadari itu. Kesadaran bahwa kita tidak bisa memaksakan harus sama dan harus membiarkannya berbeda. Terimalah orang lain apa adanya. Kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Jangan berusaha menciptakan dunia berdasarkan pikiran kita sendiri. Terimalah orang lain dengan tulus agar kita bisa menemukan bagaimana sesungguhnya seorang manusia itu. Dengan begitu kita dituntut untuk saling lebih mengenal satu sama lain. Menciptakan suatu sinergitas yang menghasilkan manfaat.

Memang terkadang kita lupa akan adanya perbedaan tersebut tatkala kita berinteraksi dengan manusia. Mencoba memaksakan kehendak kita pada orang lain. Padahal kita tahu bahwa itu belum tentu sesuai dengannya, tetapi tetap saja kita melakukannya berulang-ulang. Kita menjadi pusing sendiri saat apa yang menjadi kemauan kita atas orang lain tidak kesampaian.

Dalam hal ini diperlukan sikap toleransi yang cukup tinggi bila berhadapan dengan tipe orang yang jauh berbeda karakternya dengan diri kita. Mengedepankan sikap saling memahami dan saling menghormati merupakan cara untuk menciptakan ruang yang dapat dihuni bersama. meskipun kita tahu bahwa itu merupakan cara yang cukup sulit untuk diwujudkan, tetapi itu cara yang harus kita tempuh untuk mendapatkan kedamaian hati dalam berinteraksi dengan manusia.

Untuk dapat berkomunikasi dengan manusia, kita tidak bisa menyamaratakan cara kepada semua orang. Kita harus pandai-pandai dalam memilih yang tepat tentang cara bagaimana menghadapi manusia. Seperti yang dicontohkan oleh nabi Muhammad dalam berinteraksi dengan umatnya, beliau selalu memperhatikan latar belakang, kapasitas, situasi, dan kondisi umatnya.

Kondisi manusia yang berbeda-beda itulah kita harus memahaminya dengan baik. Sehingga asas relatif berlaku saat kita mencoba untuk tidak memberikan beban tambahan pada pikiran kala kita ingin melakukan hubungan dengan berbagai sudut pandang yang diberikan orang lain. Asas yang memungkinkan kita untuk dapat berpikir lebih jernih dan membuat hati tidak menjadi gelisah akibat adanya perbedaan.

Dengan memahami bahwa setiap manusia sesungguhnya berbeda dan unik, diharapkan kita tidak menjadi makhluk yang egois melainkan makhluk yang menghormati perbedaan itu. Sehingga saat melakukan hubungan sosial, kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan orang lain. Artinya, selama aktivitas kita sudah mengganggu orang lain dan orang lain tersebut keberatan jika kita meneruskan, maka kita harus menghentikannya. Prinsip saling menghormati harus dijunjung tinggi disini….

_Endra K.Prihardhi, “The Secrets of Pawang Manusia”_



Setiap Orang Berbeda... Setiap Orang Berbeda... Reviewed by Fitriani Razak on 20.00 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.