Facebook

banner image

BIJAKSANA MENILAI DIRI dan ORANG LAIN


Orang yang bijaksana adalah orang yang bisa mengambil sikap yang paling utama di antara yang utama.....

Bagi seseorang yang emosional, dia tidak bijak terhadap kekurangan dan kesalahan orang lain. Terkadang tercuri waktu, pikiran, dan dongkol sehingga habis energy positif kita, hanya karena kita menyikapi kesalahan orang dengan emosional, tidak ada satu pun yang terjadi yang terekam oleh kita kecuali sarat dengan hikmah dan kita bisa belajar banyak justru dari orang yang berbuat kurang dan salah, agar kita tidak terjerumus dalam kekurangan dan kesalahan yang sama.

Orang lemah cenderung tidak tahan terhadap kritik, jika ada yang mengoreksi maka dirinya sibuk untuk membela diri, sibuk untuk berpikir, dan sibuk untuk membalas. Ketahuilah bahwa orang yang demikian itu bukan orang yang sibuk memberikan alasan ketika dia dikritik karena jika tidak hait-hati maka alasan itu akan semakin memperjelas kesalahan.

Daripada kita sibuk menyerang orang lain dan membela diri, sebaik-baik jawaban atas kritik dan koreksi adalah dengan memperbaiki diri. Orang lain sibuk mencari kejelekan kita, tetapi kita justru sibuk memperbaiki kejelekan kita. Yang paling penting dari suatu nasehat, kritik, dan koreksi itu adalah niat yang mendasarinya. Kalau didasari niat ingin menjatuhkan, koreksi itu hanya akan menjadi pisau atau panah beracun. Harusnya, nasehat itu dilandasi dengan rasa kasih sayang dan persaudaraan.

Kenapa orang tersinggung ? orang tersinggung karena menilai dirinya lebih dari kenyataan , merasa pintar, merasa berjasa, merasa soleh, merasa tampan, merasa sukses, setiap kali kita terus menilai diri kita lebih dari kenyataan bila ada yang menilai kurang sedikit saja, langsung akan tersinggung. Jadi memang ada sesuatu yang harus kita perbaiki yaitu proporsional menilai diri , kita biasanya membuka peluang tersinggung karena kita salah dalam menilai diri kita

Aneh sekali, kadang-kadang kita membiarkan hidup dalam penjara kekakuan ,itu terlihat ketika kita tidak menyapa kiri dan kanan kita, tetapi.. Subhanalloh, ketika sudah disapa tiba-tiba benteng itu seakan-akan rubuh. Bergaul menjadi nyaman,bersikap menjadi enak, saling tolong menolong menjadi mudah

Bergaul dengan manusia memiliki seni tersendiri, kita beri rumus 2B2L.
B yang pertama: Bijak terhadap kekurangan dan kesalahan orang lain.
B yang kedua: Berani mengakui kelebihan dan jasa orang lain.
L yang pertama: Lupakan Jasa dan Kebaikan diri,
L yang kedua: Lihat Kekurangan dan kesalahan diri.

Masya Allah, andaikan hati kian bersih tentu akan nikmat sekali menjalani hidup ini. Kalau hati kita ini bersih dan sehat, maka pikiran pun bisa menjadi cerdas. Kenapa? Karena tidak ada waktu untuk berpikir licik, dengki atau keinginan untuk menjatuhkan orang lain. Sebab, kalau tidak hati-hati benar maka hidup kita itu sangat melelahkan. Sekali saja kita tidak suka kepada seseorang, maka lambat laun kebencian itu akan memakan waktu, produktivitas dan memakan kebahagiaan kita, kita akan lelah memikirkan orang yang kita benci. Hidupkan hati dengan memperbanyak ilmu, memperbanyak ibadah, dan zikir. Ladang untuk berkarya teramat luas, hiduplah dengan menjaga kebersihan hati, insya Allah hidup ini menjadi lebih indah dan penuh makna.Terjadinya persoalan dalam hidup kita adalah kalau kita membesar-besarkan makhluk dan mengecilkan Allah...

BIJAKSANA MENILAI DIRI dan ORANG LAIN BIJAKSANA MENILAI DIRI dan ORANG LAIN Reviewed by Fitriani Razak on 23.55 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.