KAWAN . . . . .

Kita sudah sampai disini kawan...

Dan bunga mawar itu masih tersimpan rapi dalam lembaran memoriam...

Kita belum berhenti...

Masih banyak asa yang ingin teraih...

Masih berliku jalan yang butuh dilalui...

Lalu kita tiba di persimpangan yang memisah...

Bias-bias tawa indah kita dulu terus saja kugenggam...

Meski getir menunggumu kembali disini...

Namun kita sudah tak senada...

Kita tampak tak lagi berselera untuk menghabiskan sepotong roti bersama...

Entah apa yang salah...

Masa dan Suasana menolak menanggung dosa...

Mungkin karena egoku yang sombong...

Atau rasaku yang terlalu manja...

Dan diri yang terlalu munafik untuk berucap...

"Aku sangat Merindumu Kawan..."